Akhirnya kubisa mengatakan itu lagi pagi ini.
Ucapan yang sempat tertahan beberapa hari, karena sebuah kesadaran diri serta kondisi yang mengharuskan pribadi untuk kuat, yang seakan memaksa mulut untuk mencetak sebuah senyuman.
Setidaknya hari-hari tanpa ucapan itu, yang membuat diri semakin paham tentang arti pihak lain yang memang butuh kekuatan lebih. Entah itu kekuatan pikiran atau perasaan.
Jadi, jika hari-hari seperti itu datang kembali, aku siap menyambutnya tanpa harus pura-pura kuat dan terpaksa berbagi senyum. Sampai saatnya datang lagi untuk aku menyampaikan, Selamat Pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar